Post Page Advertisement [Top]

Halo Pecinta Bumi!

Alhamdulilllah dengan niat kuat, kami sekeluarga mengikuti aksi #jedaiklim #oaseeksporasionline2019 yang berlangsung pada hari Minggu, 22 September 2019 di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi Solo pukul 7.30 WIB. 

Jeda Iklim merupakan kegiatan serentak di Indonesia dengan cara turun kejalan menuntut para elit politik, pemerintah, masyarakat untuk lebih peduli akan isu Pemanasan Global. Aksi Jeda Iklim merupakan bentuk solidaritas terhadap Climate Strike yang diinisiasi oleh Gretha Thunberg, aktivis lingkungan hidup berusia 16 Tahun yang tinggal di Swedia. Pada awalnya Gretha memulai aksi Climate Strike ini dengan membolos sekolah setiap  hari Jumat sendirian. Aksi Gretha ini mendapatkan perhatian dari seluruh warga dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Saya mendapatkan informasi pertama kali dari Tim Jeda Iklim Semarang yang menawarkan kegiatan aksi membuat poster bertema perubahan iklim 1 minggu sebelum Aksi Jeda Iklim di Solo dimulai. Oleh ketua komunitas Cmid Solo, diputuskan kalau kegiatan aksi Jeda Iklim akan digabungkan dengan kegiatan pembacaan puisi oleh Komunitas Bibit Puisi Solo. Dengan antusias saya mengajak anak-anak untuk membuat poster, terus terang saya yang paling semangat sih sebetulnya :). 

Kami membuat 2 poster bertema Air dan Kehidupan Hewan Laut . Untuk tema Laut, ide datang dari kakak R yang bercerita tentang Paus dan Mikroplastik. Paus mempunyai mulut seperti sikat gigi (disebut Baleen). Baleen ini berfungsi untuk menyaring makanan. Sayangnya karena laut sekarang sudah tercemar, Paus sring kali makan Kril (udang kecil) beserta mikroplastik didalam perutnya.

Media: Cat Poster dan Tinta Cina

Kenapa saya memilih tema Air karena 40 tahun lagi, penduduk dunia akan mengalami krisis Air. Krisis Air ini bisa memicu gelombang migrasi, perang...betapa mengerikan.


Gambar saya di Gramedia setelah aksi Jeda Iklim Solo selesai. Foto Candid diambil oleh ketua Cmid Solo yang iseng.

Di Aksi Jeda Iklim Solo, saya juga membacakan puisi berjudul Air berikut adalah text yang saya bacakan disana:


Air

Air sangat berarti bagi kehidupan manusia
Tanpa Air manusia akan menderita
Tetapi sekarang lihatlah!!
Air dijual dalam botol plastik
Menghasilkan sampah yang fantastik

Air kotor
Laut tercemar
Akankah kita diam saja melihat bencana sudah didepan mata?
Waktunya kita semua beraksi
Bersama merawat bumi


Alhamdulilah dari Komunitas Bibit Puisi Solo, setiap orang yang membacakan puisi berhak mendapatkan bibit bunga. Saya memilih Brokoli Hias (Brokat).

Cerita lengkap tentang Aksi Jeda Iklim Solo akan dilanjutkan dalam posting berikutnya. So stay tune!

Salam bumi lestari,
Ibu Chandra


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib