Post Page Advertisement [Top]

Hallo Pencinta Bumi,

Setelah selesai membuat Membuat Poster Untuk Aksi Jeda Iklim, langkah kami berikutnya dalah mengikuti aksi Jeda Iklim di Solo pada hari Minggu tanggal 22 September 2019 di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi. 

Nah Aksi Jeda Iklim ini kebetulan juga ada dalam menu Tantangan di Kelas Google (Google Class Room) yang diselenggarakan oleh OASE EKSPLORASI. OASE EKSPLORASI merupakan komunitas Homeschooling di bawah asuhan Rumah Inspirasi milik kak Aar Sumardiono. Salah satu tantangan bagi murid kelas adalah pergi ke aksi Jeda Iklim dari rumah tanpa menggunakan kendaraan pribadi / Ojek Online. Jadi harus menggunakan transportasi umum dan jalan kaki. Setelah merencanakan kami memutuskan berangkat ke Car Free Day tanpa Mobil sekaligus merayakan Hari Bebas Mobil Sedunia yang juga jatuh pada tanggal 22 September. Berikut adalah foto-fotonya.

Kami berangkat dari rumah pukul 6.10 pagi WIB dengan berjalan kaki. Kami membawa bekal secukupnya seperti air minum, nasi dan lauk, serta buah-buahan. Untuk acara ini kami dilarang membawa kemasan sekali pakai. Dan pengalaman pribadi, menggunakan tas ransel sangat membantu.

Tujuan kami adalah menuju Jalan Raya Purwodadi Solo
Dikiri jalan, kami melewati sawah sambil melihat-lihat pemandangan yang masih segar pagi itu
Pemandangan sungai yang kering, dan beberapa sampah plastik dibuang sembarangan, meski ada tanda larangan membuang sampah plastik ke sungai. Sungguh pemandangan yang menyedihkan.
Dirumah yang kami lewati, mata saya tertuju pada deretan pot didinding ini. Ide yang menarik untuk diterapkan dirumah. Nah jalan-jalan bisa menjadi sumber inspirasi ya....
Pukul 6.30 WIB kami sudah mau sampai ke jalan Raya. Itu bayangan saya dan anak saya :)
Kami menunggu bis datang. Untunglah ada teman seperjalanan yang juga akan pergi dengan arah yang sama. Sungguh kami bersyukur. Setelah menunggu hampir 10 menit, bis yang kami tumpangi datang.
Ibu berbaju kuning itulah yang memberi petunjuk jalan. Kami menuju Pasar Legi Solo. Didalam bus, kami bercakap-cakap dengan penumpang. Senang masih banyak yang menggunakan bus umum. Umumnya generasi tua diatas saya (usia 40 tahun ke atas). Tarif bis Rp. 3000,00 / orang.
Fiuuhhh, akhirnya kami turun di Pasar Legi yang cukup ramai. Kami di tawari becak namun dengan berat hati kami tolak karena sudah niat awal kami untuk jalan kaki. Saya bertanya pada para pedagang jalur menuju Jalan Slamet Riyadi. Kami mengikuti saran tersebut hingga kami tiba di pertigaan Mangkunegara. Bingung mau mengambil jalur kanan atau kiri, saya memutuskan menggunanakan Google Map. Lalu diputuskan saya mengambil jalur kanan sesuai Map.
Kami memutari komplek Mangkunegaran yang sepi dari kendaraan
Lalu lintas relatif sepi. Dari titik ini masih berjalan lumayan jauh menuju Jalan Slamet Riyadi. Oke lanjut....
Yep, kami tinggal 1 kilometer lagi menuju Jalan Slamet Riyadi. Terlihat beberapa petugas mengatur lalu lintas.
Diperjalanan kami bertemu kucing lucu ini, iseng-iseng kami foto :)
Kami sudah sampai di depan Hotel Novotel Solo. Jalanan sangat ramai. Anak saya sempat takut jangan-jangan acara sudah selesai. Waktu itu jam menunjukkan hampir pukul 7.30 WIB. Untunglah dugaan kami salah. Rupanya jalan ini memang ga ditutup saat Car Free Day berlangsung. Bilboard besar mengiklankan Batik Pria Tampan mengingatkanku pada Perpustakaan Paling Ramah Sedunia yang ada di Sukoharjo. Tempat saya biasa meminjam buku.
Kami hampir sampai menuju Aksi Jeda Iklim. Setelah dihitung-hitung kami menempuh perjalanan hampir 1 jam 30 menit. Bandingkan dengan menggunakan Go Car yang hanya 30 menit. Namun pengalaman yang kami lalui tidak sebanding dengan keluh kesah kami. Saya melihat perjalanan kami sebagai rangkaian perenungan hidup. Bahwa masih banyak PR yang musti dikerjalan.

Bersambung....









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib